Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuan yang mengamati sel gabus
bernama Robert Hooke pada tahun 1665. Hooke mengamati sel gabus dari dinding
sel tumbuhan yang sudah mati dengan menggunakan mikroskop buatannya. Dari
pengamatannya itu, ia melihat ada ruang-ruang kosong kecil yang kemudian ia
namai dengan sel dalam bahasa latin cellula yang artinya ruang kosong.
Setelah
penemuan Hooke, Antonie Van Leeuweenhoek (1674) menjadi orang pertama yang
melihat sel yang hidup pada alga dan bakteri dengan menggunakan mikroskop
sederhana. Sejak saat itu, para ilmuan lain muncul untuk mengungkap teori-teori
sel seperti Theodore Schwann dan Matthias Jakob Schleiden (1838) yang
menyatakan bahwa sel merupakan unit dasar kehidupan dan setiap makhluk hidup
tersusun atas sel serta Robert Brown yang menyatakan bahwa inti sel (nukleus)
mengatur aktivitas sel.
|
Mikroskop pertama yang digunakan dalam penelitian sel adalah mikroskop cahaya. Mikroskop jenis ini juga yang biasa gunakan di laboratorium
sekolah. Pada mikroskop jenis ini, cahaya diteruskan melalui spesimen atau objek yang diamati kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini berfungsi untuk membengkokan
cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen tersebut diperbesar ketika
diproyeksikan ke mata.
Parameter penting dalam mikroskop antara lain perbesaran,
resolusi, dan kontras. Perbesaran adalah perbandingan
ukuran citra objek yang diamati dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah
ukuran kejelasan citra atau jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik
sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, ketika melihat mobil
yang memiliki dua lampu namun dilihat dari jarak yang sangat jauh terlihat
sebagai satu lampu secara kasat mata, namun bila dilihat dengan alat bantu
misalnya teropong maka akan diresolusi sebagai dua buah lampu. Mikroskop cahaya
dapat memperbesar 1.000 kali dari ukuran asli spesimen, namun pada perbesaran
yang lebih tinggi detail dari objek tidak lagi dapat dilihat dengan jelas.
Sehingga diperlukan paramater lain yaitu kontras yang fungsinya untuk
mempertajam perbedaan bagian-bagian spesimen. Untuk meningkatkan kontras peneliti juga
melibatkan metode terbaru, misalnya dengan pewarnaan spesimen.
Dengan menggunakan mikroskop cahaya,
sebagian besar struktur yang terbagi atas bagian-bagian yang dibatasi membran
yang disebut organel belum dapat terungkap karena terlalu kecil untuk
diresolusi. Sehingga sebagai ganti dari pemakaian cahaya, digunakanlah mikroskop elektron
yang mampu meresolusi seratus kali lipat dari mikroskop cahaya. Namun mikroskop
cahaya memiliki beberapa keuntungan, terutama dalam mempelajari sel hidup,
karena sel akan terbunuh dalam proses menyiapkan spesimen atau objek yang akan
diteliti dengan mikroskop elektron.
Mikroskop elektron mengungkap
anatomi sel, seperti organel dan struktur lain yang tidak mungkin diresolusi
dengan mikroskop cahaya. Ada dua macam mikroskop elektron yang digunakan
berdasarkan tujuannya. Jenis yang pertama adalah Scanning Electrone
Mikroscope (SEM) atau yang disebut juga dengan mikroskop elektron payar
yang digunakan untuk menunjukan citra 3-D permukaan spesimen. Jenis yang kedua
adalah mikroskop elektron transmisi (transmission electron microskope, TEM) yang
digunakan untuk mempelajari ultrastruktur internal sel. Berikut gambar berbagai macam mikroskop
yang digunakan dalam penelitian sel.
|

